Market Update 24 Feb 2017
Global Market:
US Dow Jones +0.17%
Euro Stoxx50 -0.16%
EIDO Indonesia +0.57%
Dollar Index: 101
Indo CDS 5Y = 127
US Treasury yield:
10 years = 2.38%
30 years = 3.02%
Commodity
Gold 1248
Crude Oil $54/ barel
Berita Global
Indeks Dow Jones mencapai rekor tertingginya didorong oleh sentiment positif dari reli minyak setelah data persediaan US secara mengejutkan mengalami penurunan dan menjadi indikasi kemungkinan kelebihan pasokan global berakhir. Selain itu, Presiden US Donald Trump mengatakan akan mengumumkan kebijakan reformasi pajak dalam beberapa pekan mendatang.
Initial Jobless Claims AS naik ke 244 ribu dari 239 ribu.
Dollar index terus melemah bersama dengan penurunan yield US Treasury hinggi dini hari tadi. Selain akibat penantian terhadap kebijakan fiskal Trump yang terlalu lama sehingga menggerus kredibilitas, berkurangnya kekhawatiran efek geopolitik di Uni Eropa, juga bantu menekan dollar.
Fokus perlahan mulai beraih ke angka serapan tenaga kerja AS di akhir minggu depan – setelah notulensi FOMC meeting, ini adalah titik konfirmasi penting berikutnya sebelum pertemuan Mar17.
Berita Domestik
· BI menurunkan proyeksi pertumbuhan 1Q17 yang sebelumnya diperkirakan sebesar 5,05% YoY, karena masih rendahnya konsumsi pemerintah.
· OJK mengatakan penyaluran kredit perbankan pada Jan17 tumbuh membaik 10% YoY.
· BI mengatakan tidak menutup kemungkinan bank swasta juga menjadi penyalur bantuan sosial non-tunai.
· Holding BUMN sektor tambang akan serap 9,36% kepemilikan pemerintah di PT Freeport.
· Kemtan menargetkan dapat menyerap 5,4 juta ton beras selama panen Mar-Agu17. Kemenperin mengusulkan pemberian harga gas murah bagi empat sektor, yakni oleokimia, pangan, bahan bakar nabati, dan utilitas kawasan industri.
Rupiah menguat bersamaan dengan kurs lain di Asia pada perdagangan Kamis walaupun secara umum belum ada perubahan berarti sentimen dari dalam negeri. Setelah sebelumnya mengkhawatirkan inflasi tahunan yang naik tajam di Feb17, optimisme BI terhadap prospek pertumbuhan di 1Q17 juga berkurang akibat pesimisme terhadap kontribusi belanja pemerintah. Rupiah diperkirakan masih diuntungkan oleh pelemahan dollar di pasar global.
IHSG ditutup menguat ke level 5372 (+0.26%) ditengah pelemahan indeks acuan di wilayah Asia Pacific dan bergerak mixednya bursa Eropa.
Investor asing mencatatkan netsell sebesar Rp227.3miliar di pasar regular.
Market Indo 08.30
IHSG 5372
Yield obligasi Indo 10Y = 7.56%
Yield obligasi Indo 20Y = 8.14%
USD/IDR 13330
Funds Performance 23 Feb 2017
Saham
IHSG +0.26%
LQ45 +0.15%
ADEN +0.25%
ADPN +0.39%
BNP Ekuitas +0.22%
BNP Infrastuktur +0.31%
BNP Pesona +0.35%
FSI Sectoral +0.15%
MDS +0.11%
MSA +0.43%
MGIF USD +0.4%
SDPP +0.11%
S90 +0.09%
SDI +0.31%
Obligasi
BINDO index +0.09%
ADON +0.05%
BNP Prima II +0.02%
FSI Bond +0.18%
MDTP +0.04%
SDMP II +0.02%
SDK +0.13%